Berbicara masalah sejarah adalah suatu pemikiran yang mengacu pada masa lampau, oleh karenanya pemaparan dalam hal sejarah merupakan penyampaian peran tentang apa – apa yang pernah terjadi masa lampau. Dimana dapat kita temukan dua kata yaitu sejarah dan Desa, kata sejarah dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang diambil alih dari kata Arab, yaitu sejarah yang berarti pohon, keturunan, asal usul, silsilah, riwayat, babad, tanbo dan tariek, sedangkan yang dinamakan Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahaan sendiri. Dalam hal ini akan dicoba untuk menguraikan sejarah Desa Timpag.
Kata Timpag menurut mereka berasal dari kata TITI dan EMPAK, TITI yang artinya Jembatan, EMPAK artinya Putus. Jadi Timpag merupakan satu Desa dimana dijadikan jembatan pemutus antara Kecamatan Penebel dan Kecamatan Kerambitan, sebab dulu penguasa Tabanan minta bantuan kepada Bendesa Timpag untuk ikut berperang melawan penguasa Penebel dan Bendesa Timpag menyanggupi dengan mengutus beberapa pasukan dibawah Pimpinan I Gusti Beranjingan, sedangkan Pasukan Penebel dipimpin oleh I Gusti Ngurah Ubung, dalam peperangan ini kemenangan berada dipihak pasukan Timpag. Hal ini dapat kita ketahui dari adanya hadiah berupa gambelan barong, angklung, kulkul ( kentongan ), Gender Wayang, yang semua ini disimpan dan dikeramatkan yang dapat digunakan pada hari – hari tertentu.
Selanjutnya Desa Timpag mengalami perkembangan dan sampai saat ini Timpag terdiri dari 13 Banjar menjadi 6 Dusun (banjar dinas) dan dengan mewilayahi 3 desa Adat lengkap dengan Tri Kahyangannya. Demikian sejarah singkat Desa Timpag yang sudah barang tentu tidak selengkap sebagaimana sejarah yang sebenarnya. Maka untuk melengkapi selanjutnya adalah merupakan tugas dari para generasi penerus.